Tuesday, February 11, 2014

Absorpsi dan Eksresi Kalsium

Kalsium di dalam tubuh kita tidak dapat diserap begitu saja, harus melalui suatu proses yang mengubah bentuk kalsium sehingga dapat diserap tubuh. Proses tersebut dinamakan absorpsi dan eksresi kalsium. Dalam keadaan normal sebanyak 30-50 % kalsium yang dikonsumsi di absorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan dan menurun pada proses menua. Kemampuan absorpsi laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan pada semua golongan umur. Absorpsi kalsium terutama terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum . Kalsium membutuhkan PH 6 agar dapat berada dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein pengikat kalsium. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut air dan tidak mengendap karena unsur makanan lain seperti oksalat. Kalsium yang tidak absorpsi dikeluarkan melalui feses.

Jumlah kalsium yang di ekskresi melalui urin mencerminkan jumlah kalsium yang di absorpsi oleh tubuh. Kehilangan kalsium melalui urin meningkat pada asidosis dan pada konsumsi fosfor tinggi. Kehilangan kalsium bisa terjadi melalui sekresi cairan yang masuk ke dalam saluran cerna dan melalui keringat.

Berikut merupakan faktor – faktor yang dapat meningkatkan absorpsi kalsium dan menghambat absorpsi kalsium :

a. Faktor Yang meningkatkan absorpsi kalsium 

Semakin tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan kalsium dalam tubuh semakin efisien absorpsi kalsium. Peningkatan kebutuhan terjadi pada pertumbuhan, kehamilan, menyusui, defisiensi kalsium dan tingkat aktifitas fisik yang meningkatkan densitas tulang. Jumlah kalsium yang dikonsumsi mempengaruhi absorpsi kalsium. Penyerapan akan meningkat bila kalsium yang dikonsumsi menurun. Vitamin D dalam bentuk aktif 1,25 (OH)D3 merangsang absorpsi kalsium melalui langkah-langkah kompleks. Vitamin D meningkatkan absorpsi pada mukosa usus dengan cara merangsang produksi protein pengikat kalsium. 

b. Faktor yang menghambat absorpsi kalsium 

Kekurangan vitamin D dalam bentuk aktif akan menghambat proses absorpsi kalsium. Asam oksalat yang terdapat pada bayam dan cacao membentuk garam kalsium oksalat yang tidak larut sehingga menghambat absorpsi kalsium. Asam phytat, ikatan yang mengandung fosfor yang terdapat di dalam serealia, membentuk kalsium fosfat tidak dapat larut sehingga tidak dapat di absorpsi. Serat menurunkan absorpsi kalsium karena serat menurunkan waktu transit makanan di dalam saluran cerna sehingga mengurangi desempatan untuk di absorpsi. Stres mental atau fisik cenderung menurunkan absorpsi kalsium dan meningkatkan eksresi. Proses menua menurunkan efisiensi absorpsi kalsium, orang yang kurang gerak. Obat-obatan tertentu dapat berpengaruh terhadap ketersediaan kalsium meningkatkan eksresi menyebabkan densitas tulang mengalami penurunan.










(sumber: Hubungan Kalsium Dengan Ricketsia, Osteomalasia Dan Osteoarthritis, Cica Yulia, Sri Darningsih)

No comments:

Post a Comment