Wednesday, February 5, 2014

Kalsium dan Hubungannya Dengan Osteoporosis

Pernahkan Anda saat berkonsultasi dengan dokter akan asupan kalsium untuk tubuh, dokter tidak menyarankan untuk meminum susu kalsium atau suplemen kalsium, dokter hanya menyarankan untuk lebih banyak olahraga dan mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium. Hal ini mungkin karena pada orang yang sehat, dengan konsumsi kalsium dan aktivitas fisik yang cukup, kepadatan tulang dapat dimaksimalkan sampai dengan usia 30 tahun. Kalsium adalah mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk beberapa fungsi organ tubuh seperti membentuk dan menjaga tulang dan gigi, pembekuan darah, transmisi impuls saraf, dan pengaturan irama jantung. Sebanyak 99% kalsium di tubuh manusia disimpan di dalam tulang dan gigi dan sisanya 1% ditemukan di dalam darah dan jaringan lain.

Tubuh mendapatkan kalsium dengan 2 cara, pertama adalah dengan mengkonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung kalsium. Kedua, tubuh mendapatkan kalsium dengan menariknya dari tulang karena cadangan kalsium berada dalam tulang. Hal ini terjadi ketika kalsium dalam darah sangat rendah, biasanya ketika sudah lama tidak mengkonsumsi makanan berkalsium. Idealnya, kalsium yang “dipinjam” dari tulang dapat segera diganti. Tetapi, hal ini tidak selalu terjadi karena tidak semudah dengan memakan kalsium lebih banyak.

Sedangkan osteoporosis, atau “porous bones,” adalah pelemahan tulang yang disebabkan oleh ketidak seimbangan antara pembentukan tulang dan kerusakan tulang. Biasanya, sampai usia sekitar 30 tahun, produksi tulang dapat melebihi kerusakan tulang, tapi setelah itu, kerusakan biasanya dapat melebihi produksi tulang. Cadangan kalsium yang cukup dalam tubuh sebelum usia 30 tahun tidak dapat menjamin tulang tidak akan keropos di kemudian hari. Hilangnya tulang dengan penuaan adalah hasil dari beberapa faktor, termasuk faktor genetik, aktivitas fisik, dan berkurangnya kadar hormon yang bersirkulasi (estrogen pada wanita dan testosteron pada pria).

Asupan kalsium diet yang cukup seumur hidup diperlukan untuk mengurangi risiko osteoporosis. Mengkonsumsi kalsium dan vitamin D dan melakukan latihan beban secara rutin juga penting untuk membangun kepadatan dan kekuatan tulang dengan maksimal. Setelah usia 30 tahun, faktor - faktor ini membantu memperlambat pengeroposan tulang, meskipun mereka tidak bisa sepenuhnya mencegah tulang keropos akibat penuaan.

Sebuah penelitian pernah menyebutkan bahwa walaupun kebutuhan kalsium tubuh rata -rata harian adalah 1200 mg, tapi angka tersebut tidaklah mutlak karena kebutuhan kalsium tergantung lokasi dan ras orang tersebut. “orang dewasa Amerika mungkin tidak membutuhkan banyak asupan kalsium seperti yang saat ini direkomendasikan. Sebagai contoh, di negara - negara seperti India, Jepang, dan Peru di mana rata-rata asupan kalsium harian adalah serendah 300 miligram per hari (kurang dari sepertiga dari rekomendasi AS untuk orang dewasa, usia 19 tahun sampai dengan usia 50 tahun), kejadian patah tulang adalah cukup rendah. Tentu saja, karena negara-negara ini berbeda dalam faktor - tulang kesehatan penting lainnya serta - seperti tingkat aktivitas fisik dan jumlah sinar matahari - yang dapat menjelaskan angka patah tulang rendah.“

Berdasarkan artikel di atas, Indonesia yang berada di daerah tropis tentu sangat di untungkan dengan kondisi matahari yang selalu ada sepanjang tahun. Sinar matahari di pagi hari mengandung banyak vitamin D yang membantu penyerapan kalsium untuk tulang. Hal ini memungkinkan penyerapan kalsium lebih maksimal dibandingkan dengan orang yang tinggal di daerah subtropis.








(sumber: sucirasblog)

No comments:

Post a Comment