Wednesday, February 5, 2014

Pengertian Kalsium

Kalsium termasuk ke dalam salah satu mikro elemen, yaitu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari. Kalsium adalah salah satu makro elemen selain natrium, kalium, mangan, phosphor, clorium, dan sulfur. Makro elemen berfungsi sebagai zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan. Kalsium, mangan, dan phosphor terutama terdapat sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan sedangkan elemen lainnya termasuk ke dalam keseimbangan cairan dan elektrolit (Sediaoetama, 2000; Almatsier, 2000).

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh. Sekitar 99% total kalsium dalam tubuh ditemukan dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidoksiapatit, hanya sebagian kecil dalam plasma dan cairan ekstravaskular (Almatsier, 2000).

Plasma darah mengandung 10 mg/dL di plasma (9 – 11 mg/dL) unsur kalsium 40% terikat pada protein, 60% sebagai kalsium bebas dan unsur phosphor terdapat dalam konsentrasi 4 mg setiap 100 ml darah lengkap; sebagian besar terdapat di bagian selular darah tersebut (Sediaoetama, 2000).

Kalsium di dalam tulang mudah dimobilisasikan ke dalam cairan tubuh dan darah, bila diperlukan untuk diteruskan kepada sel-sel jaringan yang lebih memerlukannya. Terutama trabecule dari struktur tulang merupakan tempat penimbunan kalsium yang mudah sekali melepaskan kalsium untuk dipergunakan ke dalam keperluan lain (Sediaoetama, 2000).

Kalsium mempunyai peran vital pada tulang sehingga dapat mencegah timbulnya osteoporosis. Namun kalsium yang berada di luar tulang pun mempunyai peran yang besar, antara lain mendukung kegiatan enzim, hormon, syaraf dan darah. Berikut beberapa manfaat kalsium bagi tubuh : mengaktifkan syaraf, melancarkan peredaran darah, melenturkan otot, menormalkan tekanan darah, mencegah osteoporosis (keropos tulang), menyeimbangkan keasaman/kebasaan darah, menjaga keseimbangan cairan tubuh, mencegah penyakit jantung, menurunkan resiko kanker usus, mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik, mengatasi keluhan saat haid dan menopause, meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui, membantu menetralisasi gigi dan mencegah gairah seks yang menurun/melemah, mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas).

Kalsium diabsorbsi melalui mukosa usus dengan dua cara : transpor aktif dan difusi pasif. Transpor aktif dipengaruhi oleh status kalsium dan vitamin D individu, umur, kehamilan, dan laktasi. Transpor aktif terjadi saat asupan kalsium rendah. Transpor aktif diatur melalui 1,25-dihidroksi vitamin D dan reseptor usus (Gibson, 2005). Difusi pasif dilakukan saat asupan kalsium tinggi. Absorpsi kalsium merupakan proses kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jumlah kalsium dalam diet, kebutuhan akan kalsium, usia, jenis kelamin, penggunaan obat-obat tertentu, dan keberadaan zat gizi lainnya seperti laktosa, protein, dan vitamin D (Guthrie & Picciano, 1995).

Perempuan pada umumnya mengabsorpsi kalsium lebih sedikit dari pada laki-laki dan absopsi pada kedua jenis kelamin menurun seiring dengan bertambahnya usia (Guthrie & Picciano, 1995). Absopsi kalsium yang paling banyak terjadi saat asupan kalsium rendah dan kebutuhan akan kalsium tinggi, seperti yang terjadi pada masa pertumbuhan cepat, bayi, anak-anak, masa remaja, masa kehamilan, dan laktasi (Gibson, 2005).

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan absorpsi, yaitu :

1. Vitamin D

Vitamin D diubah menjadi bentuk aktif 1,25 dihidroksi vitamin D secara langsung mempengaruhi kemampuan sel usus untuk mengabsopsi kalsium. Vitamin D mengatur pembentukan kalsium terikat protein yang merupakan embawaan kalsium masuk dalam usus dan melepaskannya ke dalam darah. Adanya vitamin D bentuk aktif dapat meningkatkan absorpdi kalsium sebanyak 10-30% 

2. Laktosa

Laktosa dapat meningkatkan absorpsi pasif kalsium dengan meningkatkan kelarutan kalsium pada ileum. Pada bayi, misalnya, laktosa dapat meningkatkan proporsi absorpsi kalsium sebanyak 33% - 48%


3. Kebutuhan Kalsium

Kebutuhan kalsium yang tinggi seperti pada masa kehamilan, laktasi, remaja akan meningkatkan absopsi kalsium sampai 50%. Bila asupan kalsium rendah, tubuh akan beradaptasi dengan mengabsorpsi kalsium dalam jumlah besar dan mengekskresi lebih sedikit 

4. Pottasium

Pottasium bekerja berlawanan dengan sodium. Pottasium membantu absorpsi kalsium dalam tubuh yaitu dengan mengurangi kalsium lewat urin 





No comments:

Post a Comment