Wednesday, February 5, 2014

Kelainan Bentuk Tulang Belakang Pada Anak Usia Pra Sekolah

Anak merupakan sebuah anugerah, untuk dijaga dan dirawat dengan penuh kasih sayang dalam setiap fase tumbuh kembangnya. Untuk itu, seorang ibu haruslah memberikan yang terbaik bagi si buah hati. Pada anak di usia pra sekolah merupakan masa golden age, dimana saat-saat tersebut sistem dalam tubuh mulai tumbuh dan berkembang, khususnya untuk pertumbuhan tulang, gigi dan perkembangan otak. Pertumbuhan fisik anak terjadi dengan sangat cepat ketika anak memasuki usia 6 - 12 tahun, terutama untuk anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki. Bahwa 50% pertumbuhan tulang anak terjadi sebelum usia 10 tahun, lalu mencapai 90% sebelum usianya 18 Tahun. Pengetahuan tentang tumbuh kembang ini sangat penting untuk mempersiapkan pertumbuhan tulang tersebut sejak dini. Khususnya dalam pemberian kalsium saat usia anak pra sekolah, di mana kalsium memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan tulang dan gigi. 

Di setiap negara diperkirakan kira-kira 3% penduduk mengalami skoliosis dan cenderung diderita perempuan daripada laki-laki dengan perbandingan antara 3:1 (Jamaludin, 2006). Menurut ahli orthopedic dan rematologi RSU Dr Soetomo Surabaya, Dr Ketut Martiana Sp.Ort.(K), 4,1% dari 2000 anak SD hingga SMP di Surabaya, setelah diteliti ternyata mengalami tulang bengkok. Hasil rontgen sebagai bentuk pemeriksaan lanjutan diketahui yang kebengkokannya mencapai 10 derajat sebanyak 1,8%, sedangkan yang lebih dari 10 derajat sebanyak 1% (Rahayu, 2008). 

Susu dan produk olahan hasil susu seperti keju, ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering adalah sumber kalsium harian yang baik. Kebutuhan kalsium akan terpenuhi bila kita makan makanan yang seimbang tiap hari, kecukupan kalsium yang rendah pada masa remaja akan menghasilkan tulang yang tidak padat yang dapat menjadi masalah serius pada seseorang selama masa kehidupannya, terutama pada hari tuanya. Kalsium termasuk ke dalam salah satu mikro elemen, yaitu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari. Kalsium mempunyai peran vital pada tulang sehingga dapat mencegah timbulnya osteoporosis (pengeroposan tulang). Namun kalsium yang berada di luar tulang pun mempunyai peran yang besar, antara lain mendukung kegiatan enzim, hormon, syaraf dan darah. Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan. Gangguan tersebut akan dirasakan khususnya pada tulang. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia dewasa, terutama di atas 50 tahun, seseorang akan kehilangan kalsium dari tulangnya. 

Kelainan bentuk tulang belakang memang tidak akan menimbulkan rasa nyeri, namun dapat menggangu rasa percaya diri anak, mengganggu pertumbuhan tulang dan berpengaruh pada postur tubuh, seperti jalan pincang karena pinggul tinggi sebelah, atau tubuh jadi membungkuk ke depan. Tulang anak - anak masih dalam pertumbuhan dan banyak sel - sel tulang yang masih sangat rawan, apabila dalam masa anak – anak ini nutrisi yang dibutuhkan tulang terpenuhi dengan baik maka akan memperkecil resiko anak tersebut mengalami gangguan - gangguan tulang maupun kelainan bentuk tulang belakang. Sedangkan pada orang dewasa relative tidak berkembang lagi. Jika kelainan bentuk tulang belakang pada usia pra sekolah tidak segara dikoreksi maka semakin dewasa anak tersebut akan semakin sulit untuk di terapi. 






(sumber: Kep. Sistem Muskuluskeletal 2 - SHT Surabaya) 

No comments:

Post a Comment