Friday, February 7, 2014

Kebutuhan Kalsium Pada Atlet Remaja

Periode remaja merupakan periode terjadinya growth spurt. Grow spurt yaitu puncak pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Kecepatan pertumbuhan tinggi badan rata – rata mencapai 20 cm/ tahunpada lakii – laki dan sebesar 16 cm/ tahun pada perempuan, demikian pula yang terjadi pada pertumbuhan berat badan. Selain itu, pada masa ini juga terjadi puncak pertumbuhan massa tulang yang menyebabkan kebutuhan gizi pada masa ini sangat tinggi bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan fase kehidupan lainnya.

Pertumbuhan massa tulang ini sangat ditentukan oleh asupan kalsium terutama pada masa remaja. Apabila pada masa ini kalsium yang dikonsumsi kurang dan berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama maka pertumbuhan massa tulang tidak akan terbentuk secara optimal. Asupan kalsium yang rendah pada masa remaja berhubungan dengan penurunan isi dan densitas mineral tulang panggul sebesar 3 %. Karena peranan kalsium sangat penting pada pertumbuhan remaja maka kebutuhan kalsium per hari juga sangat tinggi. Suplai kalsium yang cukup sangat penting untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam tubuh selama fase aktif pertumbuhan dan untuk meningkatkan pertumbuhan massa tulang.

Dalam sebuah penelitian diketahui bahwa remaja perempuan memiliki kemampuan absorpsi kalsium yang lebih besar pada saar menarche dan tingkat absorpsi kalsium menurun setelah itu. Kemampuan tingkat absorpsi pada laki – laki juga mencapai puncaknya pada masa remaja selang beberapa tahun kemudia setelah perempuan.

Di Indonesia, kebutuhan kalsium untuk atlet masih belum ada, tetapi berdasarkan AKG Indonesia tahun 2005, kebutuhan kalsium pada remaja bukan atlet adalah 1000 mg per hari. Sedangkan di Amerika, kebutuhan kalsium untuk atlet remaja pada usia 11 – 24 tahun, baik laki – laki maupun perempuan, ditetapkan sebanyak 1200 mg per hari. Kebutuhan zat gizi pada laki – laki berbeda dengan kebutuhan zat gizi pada perempuan. Hal ini dikarenakan biasanya kebutuhan anak laki – laki lebih banyak dibandingkan dengan anak perempuan, disebabkan anak laki – laki memiliki aktifitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak perempuan.


Beberapa studi menemukan bahwa remaja laki – laki memiliki asupan kalsium per hari yang lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan kalsium remaja perempuan. Wothington – Robert menyebutkan bahwa remaja terutama perempuan memiliki resiko terbesar ketidakcukupan intake kalsium dan remaja perempuan pada usia 9 – 17 tahun cenderung menurun intake kalsiumnya. 

Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang adlah tingkat sosial ekonomi. Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan antara lain tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga. Keluarga dengan pendapatan terbatas kemungkinan besar akan kurang dapat memenuhi kebutuhan makanannya terutama untuk memenuhi kebutuhan kalsium per hari untuk keluarganya.

Uang yang dimiliki oleh seseorang secara tidak langsung akan mempengaruhi apa yang akan dikonsumsinya. Orang yang mempunyai orang berlebih biasanya susunan makanan yang dikonsumsinya akan lebih baik sehingga kebutuhan kalsiumnya pun akan tercukupi dibandingkan dengan orang yang uangnya kurang memadai.

No comments:

Post a Comment