Wednesday, February 19, 2014

Kebiasaan Konsumsi Susu

Mengkonsumsi susu disarankan dipenuhi setiap hari karena susu merupakan sumber utama kebutuhan kalsium. Susu menjadi sumber utama dikarenakan susu dapat memenuhi kebutuhan asupan kalsium tubuh hingga separuh dari asupan yang dianjurkan. Dalam artikel ini akan ditunjukkan sebuah pemelitian mengenai kebiasaan minum susu yang subjek penelitiannya sebagian besar adalah remaja, baik laki – laki maupun perempuan. Penelitian ini dipublikasikan dalam Jurnal Gizi dan Pangan, diterbitkan pada bulan Maret, tahun 2008, halaman 43 sampai dengan halaman 48.

Hasil penelitian kebiasaan mengkonsumsi susu ini menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian (89.7% remaja laki-laki dan 85.2% remaja perempuan) terbiasa minum susu. Hanya 13% dari keseluruhan subjek yang tidak terbiasa minum susu. Sejumlah 78.2% remaja laki-laki dan 75.6% remaja perempuan yang biasa mengonsumsi susu mulai terbiasa minum susu sejak balita. Sisanya sekitar 24% dari seluruh subjek yang biasa mengonsumsi susu, mulai terbiasa minum susu sejak SD, SLTP, maupun SMA atau baru - baru ini. Lebih dari separuh subjek yang biasa minum susu, mengkonsumsi susu pada pagi hari (73.8 %) dan malam hari (53.7 %). Susu yang dikonsumsi di pagi hari akan memberikan tambahan kalori bagi remaja untuk melakukan aktivitas hariannya. Kebiasaan minum susu di pagi hari dilakukan oleh 78.2% remaja laki-laki dan 72.4% remaja perempuan. Minum susu di siang hari dilakukan oleh 8% remaja laki-laki dan 18.1% remaja perempuan. Minum susu di malam hari sebelum tidur dilakukan oleh 60.9% remaja laki-laki dan 48.8% remaja perempuan. Menurut Khomsan (2004) budaya minum susu yang masih rendah di Indonesia kemungkinan disebabkan karena masalah ekonomi dan masalah lactose intolerance.

Masalah lactose intolerance merupakan alasan dari 9.1% remaja perempuan untuk tidak minum susu. Sebesar 20% remaja laki-laki yang tidak biasa minum susu mengungkapkan alasan lain, yaitu karena tidak adanya persediaan air hangat untuk membuat susu di rumah. Susu adalah sumber pangan yang kaya mineral penting dan menghindari mengkonsumsi susu dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tulang. Rata-rata frekuensi minum susu subjek sebesar 5.95 kali/ minggu. Wiseman (2002) menyarankan untuk mengonsumsi susu secara rutin guna memenuhi angka kecukupan asupan kalsium harian karena susu memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Jenis susu dapat mempengaruhi jumlah kalsium yang masuk ke dalam tubuh.


Dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan, setiap jenis susu memiliki kandungan kalsium yang berbeda setiap 100 gramnya. Klaim susu bubuk tinggi kalsium dapat diberikan pada suatu produk bila Mengandung kalsoium sedikitnya 20% dari AKG yang dianjurkan per saji. Susu bubuk biasa dan susu cair dalam kemasan berlabel dipilih lebih dari 35% subjek karena mudah didapat dan praktis dalam penyajian.









(Sumber : jurnal gizi dan pangan)

No comments:

Post a Comment