Wednesday, February 5, 2014

Gejala Penyakit Tulang Osteoporosis


Gangguan tulang yang paling mengerikan adalah rapuh tulang atau Osteoporosis yang berpotensi menimbulkan cacat permanen dan bahkan kematian karena patah tulang. Osteoporosis merupakan salah satu masalah kesehatan dunia nomor dua setelah penyakit kardiovaskular. Meskipun sangat umum di Indonesia, kesadaran masyarakat akan penyakit ini masih rendah, padahal penyakit ini bisa dicegah, dihambat dan juga dikelola bila kita mau melakukannya.

Gejala penyakit tulang osteoporosis tidak akan terlihat oleh kasat mata. Osteoporosis merupakan penyakit diam atau silent disease. Penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun ditahap awalnya. Beberapa ahli juga menyebutkan osteoporosis merupakan salah satu pencuri diam-diam atau silent thief yang mencuri massa tulang sedikit demi sedikit tanpa pernah kita sadari. Selain tidak membuat tulang berderak, kehilangan tulang tidak membuat sendi Anda nyeri atau bengkak. Osteoporosis biasanya sudah dalam tahap lanjut ketika gejala muncul, ketika penyakit ini telah mematahkan tulang atau fraktur dan bisa menimbulkan deformitas, rasa nyeri dan gangguan fungsinya.

Gejala penyakit tulang osteoporosis biasanya ditunjukkan dengan kerapuhan tulang yang memudahkan terjadinya fraktur stress, yakni fraktur yang muncul dari tekanan pada tulang sewaktu melakukan kegiatan normal. Misalnya fraktur stress dapat terjadi pada kaki sewaktu berjalan atau melangkah turun dari tanjakan. Fraktur ini tidak luput sampai bertahun-tahun kemudian. Gejala penyakit tulang osteoporosis tidak menimbulkan rasa nyeri karena pengeroposan tulang yang terjadi tanpa menimbulkan sensasi apapun. Namun, tulang yang keropos oleh osteoporosis dan kemudian patah bisa menyebabkan rasa nyeri.

                                          

Penyebab paling umum dari nyeri osteoporosis adalah fraktur kompresi tulang belakang. Rasa nyeri yang ada di punggung terjadi secara tiba-tiba, biasanya seteah aktivitas rutin yang meregang atau menekan pungggung. Nyeri biasanya memancar ke sekeliling punggung di kedua sisi tubuh, yang memburuk ketika berdiri atau berjalan. Rasa nyeri juga terasa saat berbaring dan memutar atau menekuk punggung. Gejala penyakit tulang osteoporosis dengan rasa nyeri yang terjadi dan muncul akan bertahap menghilang seiring dengan proses penyembuhan fraktur, yang bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Namun pada sebagian orang nyeri osteoporosis berlanjut menjadi kronis.

Gejala osteoporosis yang terjadi pada wanita biasanya dirasakan ketika sudah mencapai masa menopause. Osteoporosis atau yang lebih dikenal dengan istilah pengeroposan tulang, merupakan salah satu masalah kesehatan yang disebabkan berkurangnya produksi hormon estrogen. Jika tidak secara dini diantisipasi, maka setelah 5 sampai dengan 10 tahun masa menopause banyak wanita akan mengalami pengeroposan tulang.

Secara ilmiah osteoporosis adalah penyakit rapuh tulang yang ditandai dengan hilangnya kepadatan tulang sehingga tulang mudah patah serta tidak tahan dengan benturan ringan. Sebenarnya osteoporosis tidak hanya menimpa kaum wanita saja, pria pun dapat mengalami penyusutan kepadatan tulang setelah mencapai usia tua. Akan tetapi wanita mempunyai peluang lebih besar dibanding pria, karena penyusutan tulang sangat banyak dipengaruhi oleh hormon estrogen. Proses menuju menopause terjadi ketika fungsi indung telur mengalami penurunan dalam memproduksi hormon. Pada saat mulai terjadi penurunan fungsi ini gejala-gejala menopause mungkin muai terasa meskipun menstruasi tetap datang. Saat mulaui nampak ada perubahan pada haid,misalnya menjadi lebih singkat atau lebih memanjang, atau banyaknya darah haid yang keluar tidak konsisten lagi dari bulan ke bulan.

Pada saat ini sebaiknya wanita lebih banyak mengkonsumsi vitamin-vitamin dan zat kapur (kalsium) sebagai suplemen (tambahan) dan penyangga karena penurunan produksi hormon estrogen akan diikuti dengan meningkatnya kalsium yang terbuang dari tubuh seorang perempuan. Banyak wanita setelah meopause akan mengalami kerapuhan tulang. Hal ini disebabkan oleh faktor keturunan dan kekurangan salah satu zat gizi terutama kalsium yang berfungsi sebagai pembentuk tulang.







(sumber: penyakitosteoporosis.net)

No comments:

Post a Comment