Monday, February 17, 2014

Tak Ada Susu, Pengganti pun Oke

Kalau Anda tergolong orang yang tidak suka susu, mungkin Anda perlu mengkonsumsi produk olahan susu setiap harinya. Ahli Gizi RSCM, dr. Fiastuti Witjaksono, MS,Sp.GK mengatakan, "Kurangnya konsumsi susu akan menyebabkan tulang rapuh mulai usia 50-an. Di usia dewasa apalagi, susu sangat penting untuk pembentukan tulang padat, karena susu adalah sumber kalsium yang terbagus." 


Bahaya lain tidak suka minum susu adalah dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Susu mengandung protein hewani dengan asam amino yang lengkap, yang fungsinya membentuk tubuh. Tak hanya itu, susu juga mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh. "Kalau tidak suka susu, harus mencari produk olahan susu. Minimal harus dikonsumsi per hari dengan takaran 1 gelas susu," kata dr. Fiastuti di Jakarta. Produk olahan susu contohnya spageti, es krim, tiramisu, lasagna, dan biskuit susu. Kalau takut gemuk, dr. Fiastuti menyarankan untuk mengkonsumsi produk olahan susu yang non-fat atau low-fat.

"Susu tidak membuat gemuk bila dikonsumsi sesuai aturan. Yang buat gendut itu adalah gorengan dan konsumsi gula berlebihan," tambah Fiastuti. Bagaimana dengan susu kedelai dan kacang hijau? Apakah bisa mengganti kandungan kalsium seperti susu? Menurut dr.Fiastuti, susu kedelai dan kacang hijau mengandung protein nabati bukan hewani. Jadi otomatis, makanan tersebut tidak bisa mencukupi kebutuhan protein hewani dalam tubuh.

Namun, protein nabati tetap diperlukan juga oleh tubuh. Lebih lagi jika dikonsumsi seimbang dengan protein hewani. Pasalnya fungsi protein dalam tubuh akan optimal, seperti membentuk hemoglobin, mengganti sel yang rusak, menghasilkan enzim, membentuk darah, dan sebagainya. Dirinya pun menambahkan, ibu hamil sangat penting untuk mengkonsumsi susu tiap hari. Bila tidak, pertumbuhan bayi tidak akan optimal. Perlu diwaspadai untuk ibu hamil kelompok vegetarian, susu dan telur harus tetap dikonsumsi.

selain itu kita bisa mendapatkan kalsium dengan mengkonsumsi ikan teri. Ternyata ikan teri merupakan salah satu sumber terbesar kalsium. Perbanyaklah konsumsinya. Berapa kebutuhan kalsium kita setiap hari? Orang dewasa membutuhkan 1.000 miligram kalsium setiap hari. Anak-anak di bawah dosis itu. Wanita hamil dan menyusui perlu 1.500 miligram. Kebutuhan kalsium dipengaruhi oleh total nutrisi, unsur Zn (seng), magnesium (Mg), chromium (Chr), manganese ( Mn), molybdenium (Mo). Itu semua diperoleh dari menu harian, termasuk yang kaya kalsium. 



Fungsi kalsium bukan hanya untuk membangun dan memelihara keutuhan tulang-belulang dan gigi. Ia juga diperlukan oleh jantung, saraf, otot, pada pemakaian zat besi, dan pembuatan enzim. Maka, kekurangan kalsium dapat muncul pula keluhan pada organ-organ tersebut, termasuk gangguan haid, susah tidur, kesemutan, dan gangguan sendi.

Kalsium berada dalam keseimbangan dengan fosfor (P). Susu meningkatkan rasio kalsium berbanding fosfor. Kalsium menurun bila fosfor meningkat. Fosfor meningkat dapat diperoleh karena konsumsi minuman ringan (soft drink). Kalsium dan magnesium (Mg) amat berperan untuk otot jantung. Tetapi, memilih makanan yang kaya kalsium saja belum cukup bila penyerapan kalsium tidak penuh. Tidak semua kalsium yang dikonsumsi diserap oleh tubuh. Hanya sebagian saja yang diserap usus. Kalsium susu paling banyak diserap. Dan, penyerapan kalsium ditentukan juga oleh peran vitamin C, vitamin D, protein, oxalat (sayu-mayur), phytic acid (asam fitat), asam amino lysine, dan apakah tubuh cukup bergerak (beraktivitas) agar terjadi kompresi pada tulang panjang.

Selain itu pengeluaran kalsium tubuh meningkat bila konsumsi protein meningkat lebih dari 95 gram protein sehari. Latihan fisik yang meningkat, pengeluaran kalsium menjadi menurun. Banyak berbaring, kehilangan kalsium tubuh meningkat. Susu lebih cocok untuk bayi. Maka minum susu sebaiknya tidak berlebihan lagi. Enzim dalam pencernaan orang dewasa sudah tidak memadai untuk mengolah susu. Kalau tujuan minum susu untuk memperoleh kalsium, kita bisa mendapatkannya dari ikan teri. Perbanyaklah mengonsumsi ikan teri.









(sumber : intisarionline.com)

No comments:

Post a Comment