Thursday, February 6, 2014

Masalah Osteoporosis Pada Lansia

Mungkin Anda beranggapan bahwa osteoporosis hanya masalah minum susu atau mengkonsumsi kalsium saja. Lalu menjaga tubuh agar tidak terjatuh sampai menimbulkan patah tulang. Hal tersebut merupakan suatu kekeliruan, Masalah osteoporosis pada usia lanjut bukan hanya bisa menyebabkan fraktur tulang, tetapi juga dapat menimbulkan cacat tubuh, tinggi badan berkurang sampai belasan sentimeter, hingga mengalami penderitaan dan komplikasi yang bermacam-macam. Sebenarnya pengeroposan massa tulang atau osteoporosis sudah ada sejak zaman Mesir kuno, kira – kira sekitar 2000 tahun sebelum masehi. Pada pemeriksan scan terhadap tulang mummy ternyata dijumpai patah tulang panggul dan mengalami kompresi dibeberapa ruas tulang belakang.

Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo yang artinya tulang dan porous yang berarti berlubang - lubang atau keropos. Jadi arti dari osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau berkurang, disertai dengan gangguan mikro - arsitektur tulang dan penurunanan kualitas jaringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang. Tulang yang rapuh dan mengalami keropos ini akan mudah patah atau fraktur (fracture). Masalah osteoporosis pada lanjut usia biasanya ditandai oleh dua hal, yaitu pertama adalah densitas atau kepadatan tulang berkurang, dan kedua kualitas tulang juga menurun. Densitas tulang adalah kepadatan tulang, yaitu berupa gram mineral per volume tulang. Sedangkan kualitas tulang yaitu menyangkut arsitektur, penghancuran, dan pembentukan kembali atau mineralisasi tulang. Densitas tulang bisa diukur dengan berbagai alat, sedangkan kualitas tulang tidak dapat dihitung dengan angka.

Tulang yang normal itu adalah tulang yang kuat, karena mengandung protein, kolagen dan kalsium. Namun, bila tulang sudah mengalami pengeroposan, apabila mengalami trauma sedikit saja sudah bisa menimbulkan fraktur. Bentuk fraktur tersebut bisa berupa patah jadi dua bagian seperti pada lengan bawah, retak pada tulang panggul, atau kompresi pada tulang belakang. Tempat yang paling sering timbul atau mengalami fraktur adalah tulang belakang, tulang panggul, atau pergelangan tangan, walaupun sebenarnya dapat terjadi pada semua tulang kerangka tubuh. Berbeda dengan penyakit lain, pada umumnya masalah osteroporosis pada lanjut usia ini dapat berlangsung bertahun - tahun tanpa menimbulkan gejala apapun, sampai suatu ketika terjadi patah tulang barulah Anda merasakan nyeri. Namun keadaan demikian sudah terlambat. Anda sudah tidak dapat beraktivitas, karena fraktur tulang panggul atau tulang belakang membuat Anda harus berbaring di tempat tidur, kebanyakan si penderita sampai perlu perawatan di rumah sakit, kemudian terkadang dalam osteoporosis timbul komplikasi infeksi saluran napas dan saluran kemih. Akibatnya, Anda akan mengeluarkan biaya yang sangat besar. Selain merasakan nyeri, Anda bisa menjadi stress bahkan depresi.





Banyak orang tidak menyadari kalau masalah osteoporosis pada lanjut usia atau penyakit keropos tulang merupakan pembunuh tersembunyi (silent killer). Penyakit ini hampir tidak menimbulkan gejala yang jelas. Sering kali penyakit osteoporosis diketahui justru ketika sudah parah. Banyak cara yang biasa dilakukan untuk pengobatan osteoporosis. Antara lain melalui terapi medis dengan menggunakan obat, terapi hormonal dan juga terapi alamiah. Namun, hal yang terpenting di sini adalah upaya pencegahan. Jadi, konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kalsium tinggi sehingga dapat mencukupi asupan kalsium harian dalam tubuh.

Dengan mengkonsumsi kalsium dan menyimpan cadangan kalsium dalam tubuh maka kita akan terhindar dari osteoporosis karena itu mari kita cukupi kebutuhan kalsium kita agar tidak mengalami osteoporosis di usia lanjut.



No comments:

Post a Comment